7 Penemuan Teknologi Canggih Zaman Purba
7 Penemuan Teknologi Canggih Zaman Purba - Seperti yang kita semua ketahui, zaman purba adalah zaman dimana kehidupannya masih terbelakang, primitif, dan belum mengenal teknologi. Seiring berkembangnya zaman, teknologi canggih mulai dikembangkan oleh para ilmuan yang nantinya dapat digunakan untuk memudahkan hidup manusia. Tapi para arkeolog menemukan sesuatu yang bisa dikatakan di luar perkiraan manusia zaman sekarang. Berbagai penemuan dari arkeolog menunjukkan bahwa di zaman purba sudah ada yang namanya teknologi. Teknologi macam apa yang dimaksud? Simak 7 penemuan teknologi canggih zaman purba yang luar biasa.
1. Komputer Kuno
Pada tahun 1901, para penyelam Yunani di perairan pulau Antikythera menemukan sebuah benda peninggalan dari sebuah puing-puing bangkai kapal yang karam di dasar laut tahun 80 SM. Benda dengan bentuk seperti sebuah jam beker ini kemudian dikenal sebagai Antikythera Mechanism. Penelitian lebih mendalam kemudian dilakukan oleh Derek John De Solla Price. Dia menunjukkan bahwa mekanisme benda ini adalah seperti yang kini digunakan sebagai komputer (mesin hitung) untuk mengukur pergerakan bintang-bintang dan planet-planet. Antikythera mechanism memang merupakan komputer analog kuno yang dirancang untuk menghitung posisi astronomi. Tapi nyatanya baru sebatas itulah para ahli bisa menebak. Sampai saat ini tak satupun orang yang tahu dimana Antikythera mechanism dibuat.
2. Kalkulator Kuno
Dalam Scientific American, De Solla juga mengingatkan kembali tentang penemuan sebuah alat hitung kalender beroda gigi dari kebudayaan Islam abad ke-13 yang tersimpan di Museum Sejarah Iptek, Oxford. Konsep kerjanya seperti yang telah ditulis oleh ahli astronomi, Al Biruni pada tahun 1.000 M. Peralatan yang dibuat oleh peradaban Islam itu lebih sederhana daripada Antikythera Mechanism namun memperlihatkan banyak kesamaan pokok detil teknis yang digunakan diantara keduanya. Dari sini tampaknya peradaban Antikythera seolah-olah telah lenyap dari kita namun muncul dan dipahami oleh orang-orang Arab (Islam). Hingga lalu masuk ke peradaban Eropa pada abad pertengahan menjadi dasar teknologi jam modern.
Profesor Michael Edmunds dari Cardiff University, yang memimpin sebuah studi tahun 2006 dari mekanisme mengatakan, “Alat ini luar biasa, hanya satu-satunya. Desainnya indah, perhitungan astronominya juga luar biasa tepat. Siapapun bisa ternganga bila menyaksikannya, alat ini telah diciptakan dengan penuh ketelitian. Hal ini menimbulkan pertanyaan bagi saya, apalagi yang mereka ciptakan saat itu? Dari segi nilai sejarah dan kelangkaan, saya harus menganggap mekanisme ini lebih berharga daripada lukisan Mona Lisa.” Para ilmuwan di Universitas Cardiff telah memimpin sebuah tim tingkat dunia di dalam mengulik seluk beluk rahasia kalkulator astronomi yang telah berumur dua ribu tahun yang mana dapat merubah cara kita berpikir mengenai dunia prasejarah.
3. Robot Purba
Pada zaman pemerintahan Kaisar Mu (976-922 SM) di China, pencipta berbakat Ma Daifeng menghasilkan aplikasi robotik yang dibina tetapi berasaskan mekanisme mekanikal. Robot yang dibina dapat bernyanyi dan menari seperti manusia, membawa peralatan kepada tuannya selain mempunyai organ tubuh seperti tulang, otot, sendi, kulit dan rambut. Turut dicipta Ma Daifeng pada zaman berkenaan adalah alat merekod jarak perjalanan selain aplikasi untuk industri kilang yang mampu bekerja tanpa kawalan manusia.
4. Baterai Bagdad
Pada tahun 1936, Dr Wihem Konig, Ahli Arkeolog Austria menemukan sebuah artefak yang tertanam di desa Khuyut Rabbou'a dekat Bagdad, Irak. Objek yang terdiri dari silinder tembaga, batang besi serta aspal yang disusun dalam sebuah bekas tanah liat seperti tempayan kecil setinggi 14 cm serta berdiameter 8 cm.
Artefak ini diduga dibuat di Mesopotamia pada masa Parthia atau Sassania. Artefak ini menjadi perhatian publik pada tahun 1940, ketika Konig menerbitkan tulisan yang menduga bahwa artefak tersebut merupakan sel galvanik. Inteprestasi ini berubah menjadi hipotesis. Jika benar, artefak ini mendahului penemuan Alessandro Volta tahun 1800.
Pengujian yang dilakukan oleh F. M. Gray, seorang teknisi yang bekerja di General Electric - High Voltage Lab, Pittsfield, Massachusetts terhadap tiruan artefak kuno ini menunjukkan bahwa benda tersebut memang dapat berfungsi sebagai baterai. Dengan memasukkan cairan asam ke dalam jambangannya, baterai ini bisa menghasilkan tegangan listrik sebesar 1,5 - 2 volt. Paul T. Keyser dari Universitas Alberta, Kanada mengajukan alternatif pemikiran tentang kemungkinan penggunaan baterai ini sebagai alat analgesik (penahan rasa sakit) pada masa itu.
5. Kanta Optik Purba
Di lokasi sama dengan penemuan bateri kuno di Baghdad, Iraq, turut ditemui kanta optik purba yang dihasilkan kira-kira 2,200 tahun lalu. Kanta purba sebesar kira-kira dua ibu jari itu dijumpai dengan bagian kacanya sedikit retak. Sebelum penemuan menggemparkan itu, kanta dikatakan pertama kali dihasilkan di Eropa pada abad ke-16. Bagaimanapun, penemuan kanta kuno itu menunjukkan masyarakat purba sudah lama mengetahui kaedah menghasilkan kanta serta mengaplikasikannya dalam kehidupan.
6. Jantung Sintesis Purba
Di dada kiri mumi anak lelaki di dalam Piramida Mesir, para peneliti menemukan jantung sintestis. Di zaman modern seperti sekarang ini, jantung sintestis baru diciptakan dalam beberapa puluh tahun saja. Dengan adanya penemuan ini, membuktikan bahwa jantung sintestis telah ada sejak 5.000 tahun yang lalu, bukan di zaman modern.
7. Reaktor Nuklir di Gabon
Sebuah fenomena arkeolog yang terjadi di tahun 1972, setelah ditemukannya sebuah tambang uranium di Oklo, Rep. Gabon, Afrika. Tambang yang diperkirakan telah ada sejak 2 miliar tahun yang lalu ini ditemukan oleh sebuah perusahaan dari Perancis yang mengimpor biji mineral uranium dari Oklo, Rep. Gabon untuk diolah. Tetapi mereka terkejut dengan apa yang mereka lihat, karena biji uranium tersebut ternyata kandungannya sama saja dengan hasil limbah reaktor nuklir yang artinya biji uranium tersebut telah diolah sebelumnya.
Setelah dilakukan penelitian di tempat tambang tersebut berada, Tim Ahli Arkeolog menemukan adanya sebuah reaktor nuklir dalam skala besar. Dengan kapasitas mencapai 500 ton biji uranium di 6 wilayah yang diduga dapat menghasilkan daya sebesar 100 ribu watt. Tambang reaktor nuklir tersebut terpelihara dengan baik, dengan layout yang masuk akal dan telah beroperasi selama 500 ribu tahun.
Yang membuat kita tambah tercengang ialah limbah penambangan reaktor nuklir yang dibatasi itu, tidak tersebar luas di dalam areal 40 meter di sekitar pertambangan. Kalau dibandingkan dengan tambang reaktor di jaman modern ini, teknik penataan tambang reaktor tersebut jauh lebih baik dibandingkan penataan yang ada pada jaman modern ini. Hal ini seharusnya membuat kita malu, karena pada jaman modern seperti ini kita masih bingung dengan masalah pengolahan limbah nuklir, sedangkan manusia zaman prasejarah sudah tahu cara memanfaatkan topografi alami untuk menyimpan limbah nuklir.
Menurut perkiraan para ahli, tambang tersebut telah berumur sekitar 2 milyar tahun. Hal tersebut bisa dilontarkan setelah adanya bukti data geologi, dan tidak lama setelah menjadi pertambangan, maka dibangunlah sebuah reaktor nuklir ini. Dengan hasil riset ini maka para ilmuwan mengakui bahwa inilah sebuah reaktor nuklir kuno, yang telah mengubah buku pelajaran selama ini, serta memberikan pelajaran kepada kita tentang cara menangani limbah nuklir. Sekaligus membuat ilmuan mau tak mau harus mempelajari dengan serius kemungkinan eksistensi peradaban prasejarah itu, dengan kata lain bahwa reaktor nuklir ini merupakan produk masa peradaban umat manusia jaman prasejarah.
Sumber : http://ramadhanlmzero.blogspot.com/2014/11/7-penemuan-teknologi-canggih-zaman-purba.html#ixzz3poxziC2X
0 komentar:
Posting Komentar